His passion for conservation has led him to contribute to several important projects, ranging from disease vector and reservoir research with the Ministry of Health (2016–2019), to dragonfly surveys in Mount Merapi National Park and biodiversity exploration in Nusakambangan. Since 2021, Hening has been conducting research on the endemic Javan dragonfly, Drepanosticta sundana, in the Menoreh Hills with support from the Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund and The Rufford Foundation.
Hening is also active in writing and publishing his research, including works on dragonflies, Nusakambangan biodiversity, and the use of odonates as bioindicators of water quality. His articles and posters have been presented in both national and international forums. In addition, he continues to strengthen his expertise through international training programs such as Facilitating Species Conservation Planning Workshops (IUCN CPSG, 2021) and Leadership and Fundraising Training (Rufford–CLP, 2025).
----
Hening Triandika atau yang akrab disapa Hening merupakan alumni program Master of Life Science at National Central University Taiwan. Ia memiliki background yang luas pada ilmu entomologi, khususnya odonata (capung). Saat ini ia menjabat sebagai staf Riset di Endemic Indonesia Society. Dalam perannya, Hening mendukung Manager Program dalam mengumpulkan berbagai peluang pendanaan serta mengelola kegiatan riset yang berfokus pada konservasi spesies endemik Indonesia.
Ketertarikannya pada dunia konservasi telah membawanya ke berbagai proyek penting, mulai dari riset vektor penyakit dan reservoir oleh Kementerian Kesehatan (2016–2019), hingga survei capung di Taman Nasional Gunung Merapi serta eksplorasi biodiversitas di Nusakambangan. Sejak 2021, Hening mendalami penelitian terkait capung endemik Jawa, Drepanosticta sundana, di Bukit Menoreh dengan dukungan dari The Muhammad Bin Zayed Species Conservation Fund dan The Rufford Foundation.
Hening juga aktif menulis dan mempublikasikan hasil penelitiannya, termasuk karya tentang capung, keanekaragaman hayati Nusakambangan, serta bioindikator kualitas air menggunakan odonata. Artikel dan posternya telah dipresentasikan dalam forum nasional maupun internasional. Selain itu, ia terus meningkatkan kapasitasnya melalui pelatihan internasional seperti Facilitating Species Conservation Planning Workshops (IUCN CPSG, 2021) dan Leadership and Fundraising Training (Rufford-CLP, 2025).
.png)
0 Comments