In 2020, Hening T. Rachman received a grant from the Rufford Foundation to study the population of the endemic Javan damselfly Rhinagrion tricolor on Nusakambangan Island, Cilacap, Central Java. Five years later, the Endemic Indonesia Society team returned for a rapid survey (11–14 September 2025) in the Kali Banjar and Kali Jati areas to update findings and explore new research opportunities.
The survey recorded 21 dragonfly species. However, changes were noted compared to five years earlier. The Kali Jati area had grown denser and darker, while sightings of R. tricolor shifted closer to a cave entrance in Kali Banjar, likely due to changes in the river’s flow. Although a good number of species were recorded, ongoing development pressures appear to pose potential risks to dragonfly populations, particularly to endemic species such as R. tricolor.
The team also visited the Cilacap Conservation Resort Office of the Central Java Nature Conservation Agency (BKSDA) and met with Head of Resort, Mr. Wahyono Restanto, to discuss dragonfly conservation efforts on Nusakambangan Island.
-------
Pada tahun 2020, Hening T. Rachman mendapat pendanaan dari Rufford Foundation untuk meneliti populasi capung-jarum endemik Jawa Rhinagrion tricolor di Pulau Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah. Lima tahun berselang, dia bersama Prajawan K. Wardhana dan tim Endemic Indonesia Society melakukan rapid survey kembali untuk mendapatkan kondisi terbaru dan menggali potensi penelitian yang dapat dikembangkan. Rapid survei dilakukan pada 11-14 September 2025 di area Kali Banjar dan Kali Jati Pulau Nusakambangan.
Hening mengamati adanya perbedaan kondisi area survei dari lima tahun yang lalu, misalnya area Kali Jati yang lebih rimbun dan cenderung lebih gelap. Tak hanya itu, perjumpaan R. tricolor juga bergeser mendekati mulut gua di area Kali Banjar. Menurutnya, pergeseran ini terjadi karena adanya perubahan aliran sungai Kali Banjar. Dalam rapid survei ini, ditemukan 21 jenis capung dari dua area survei. Meskipun terlihat cukup banyak jenis yang teramati, sayangnya tekanan pembangunan juga terlihat semakin luas yang berpotensi mengancam populasi capung di Pulau Nusakambangan, terutama jenis-jenis endemik seperti R. tricolor.
Selain melakukan rapid survei, tim Endemic Indonesia Society juga mengunjungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Resor Konservasi Wilayah Cilacap. Di sana, mereka bertemu dengan bapak Wahyono Restanto selaku Kepala Resor. Pertemuan ini dimanfaatkan untuk berdiskusi seputar konservasi capung di Pulau Nusakambangan.



0 Comments