Andi is a staff of the Education Division at Endemic Indonesia Society. He has extensive experience in conservation education, particularly since working as a staff member in an ex-situ conservation institution in Yogyakarta.
His journey in this field is closely tied to his undergraduate studies. Andi earned his bachelor’s degree in Biology Education from Yogyakarta State University (UNY). During his time as a student, he actively educated fellow students about cave conservation and its associated fauna, such as bats and cave microorganisms. To enrich his knowledge and capacity in delivering conservation education, Andi also conducted several research projects on cave ecosystems. One of his studies focused on the characteristics of bacteria found in bat saliva in the Menoreh karst region, which he later presented at a scientific forum. From 2016 to 2018, Andi had the opportunity to further strengthen his field research skills through projects with the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, working in locations such as Atambua in East Nusa Tenggara, Murungraya in Central Kalimantan, and Jakarta.
Andi adalah salah satu staff divisi Pendidikan di Endemic Indonesia Society. Dia memiliki pengalaman yang luas terkait pendidikan konservasi terutama semenjak dia bergabung sebagai karyawan di suatu lembaga konservasi eks situ di Yogyakarta.
Pengalamannya juga tidak dapat dilepaskan dari proses pendidikan sarjana satunya. Andi menyelesaikan gelar sarjananya dari program studi Pendidikan Biologi UNY. Selama masa kuliah, ia juga aktif memberikan edukasi kepada mahasiswa yang lain tentang konservasi gua dan fauna terkaitnya seperti kelelawar dan serangga gua. Sebagai salah satu sarana untuk menambah wawasannya ketika memberikan edukasi konservasi, Andi juga melakukan beberapa penelitian terkait ekosistem gua, seperti contohnya dia meneliti karakteristik bakteri pada saliva kelelawar di kawasan karst Menoreh. Penelitiannya ini juga dia presentasikan pada suatu forum ilmiah. Pada tahun 2016 hingga 2018, Andi mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas penelitian lapangannya melalui kegiatan riset dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Atambua Nusa Tenggara Timur, Murungraya Kalimantan Tengah, dan DKI Jakarta.

0 Comments